Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
tampil Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara | |
---|---|
![]() Lokasi ASEAN yang berada di Kawasan Asia Tenggara | |
Sekretariat | Jakartaa 6°12′S 106°49′E |
Bahasa resmi | Inggris[5] |
Bahasa resmi negara-negara anggota | tampil 12 bahasa |
Keanggotaan | tampil 10 negara tampil 2 pengamat |
Pemimpin | |
Lim Jock Hoi | |
Pendirian | |
8 Agustus 1967 | |
• Piagam | 16 Desember 2008 |
Luas | |
- Total | 4,522,518[6](1,746,154 sq mi) km2 |
Populasi | |
- Perkiraan 2021 | 667,393,019[7] |
144/km2 | |
PDB (KKB) | perkiraan 2022 |
- Total | US$9,731 triliun |
US$14,441 | |
PDB (nominal) | perkiraan 2022 |
- Total | US$3,595 triliun[8] |
US$5,336 | |
IPM (2018) | ![]() tinggi |
Mata uang | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Zona waktu | ASEAN (UTC+6:30 hingga +9) |
Kode telepon | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Situs web resmi https://www.asean.org | |
|
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara)[10][11] atau lebih populer dengan sebutan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) merupakan sebuah organisasi geopolitik dan Ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, Thailand pada Tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Perbara oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan kestabilan di tingkat regional, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan cara yang damai.
ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4,46 juta km² atau setara dengan 3% total luas daratan di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara dengan 8.8% total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan. Pada tahun 2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga $1,8 triliun. Jika ASEAN adalah sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai ekonomi terbesar kesembilan setelah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Jerman, Prancis, Brasil, Inggris, dan Italia.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Pendirian ASEAN[sunting | sunting sumber]
![]() | Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
ASEAN didirikan oleh lima negara melalui 5 menteri luar negerinya, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina di Bangkok pada 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok. Berikut adalah daftar menteri luar negeri pendiri ASEAN:
Negara | Nama |
---|---|
![]() | Adam Malik |
![]() | Tun Abdul Razak |
![]() | S. Rajaratnam |
![]() | Thanat Khoman |
![]() | Narsisco Ramos |
Deklarasi Bangkok[sunting | sunting sumber]
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
- Meningkatkan perdamaian dan kestabilan regional
- Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
- Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada
- Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998. Setelah kesemua negara di Asia Tenggara bergabung dalam wadah ASEAN, sebuah negara kecil di tenggara Indonesia yang tidak lain dan tidak bukan juga pecahan dari Indonesia yaitu Timor Leste memutuskan untuk ikut bergabung menjadi anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara, meskipun keanggotaannya belum dipenuhi.
Prinsip utama[sunting | sunting sumber]
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
- Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
- Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
- Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
- Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
- Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
- Kerja sama efektif antara anggota
Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:
- menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah dan identitas nasional seluruh negara anggota ASEAN;
- berbagi komitmen dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan dan kemakmuran regional;
- menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan lain dalam cara yang tidak sesuai dengan hukum internasional;
- ketergantungan pada penyelesaian damai sengketa;
- tidak campur tangan dalam urusan internal negara anggota ASEAN;
- menghormati hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya bebas dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan;
- konsultasi ditingkatkan mengenai hal-hal serius memengaruhi kepentingan bersama ASEAN;
- kepatuhan terhadap aturan hukum, tata pemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional;
- menghormati kebebasan dasar, promosi dan perlindungan hak asasi manusia, dan pemajuan keadilan sosial;
- menjunjung tinggi Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, yang disetujui oleh negara anggota ASEAN;
- tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan, termasuk penggunaan wilayahnya, dan dikejar oleh Negara Anggota ASEAN atau non-ASEAN Negara atau aktor nonnegara, yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau kestabilan politik dan ekonomi ASEAN Negara-negara Anggota;
- menghormati perbedaan budaya, bahasa dan agama dari masyarakat ASEAN, sementara menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keanekaragaman;
- sentralitas ASEAN dalam hubungan politik, ekonomi, sosial dan budaya eksternal sambil tetap aktif terlibat, berwawasan ke luar, inklusif dan tidak diskriminatif, dan
- kepatuhan terhadap aturan-aturan perdagangan multilateral dan aturan berbasis ASEAN rezim bagi pelaksanaan efektif dari komitmen ekonomi dan pengurangan progresif terhadap penghapusan semua hambatan untuk integrasi ekonomi regional, dalam dorongan ekonomi pasar.
0 Komentar